Minggu, 23 September 2012

Wanita Penuh Beban

  Tepatnya kemarin tanggal 22 September 2012, waktu saya pulang dari rumah makan Bu Imas dengan sahabat saya Ratna. Saat itu aku dan Ratna berpisah di Alun-alun Bandung karna rumah kita yang berbeda jurusan. Rumah Ratna di Kiaracondong, sedangkan rumah ku di Cimahi.
  Setelah berpisah dengan Ratna, aku berjalan melewati Mesjid Agung kota Bandung yang sangat ramai dengan para pedagang kaki lima menuju halte bis kota. Sesampainya di halte untung masih ada bus jurusan Alun-alun bandung - Ciburuy.
  Saat saya menaiki bus tersebut ternyata masih kosong, hanya ada 3 penumpang. Segera saya mengambil kursi kanan disebelah jendela, mengingat hari itu sangat panas, duduk di sebelah jendela adalah alternatif mengurangi kepanasan dalam bus dambri yang sudah usang
   Sambil menunggu bus penuh saya melihat pemandangan di luar kaca jendela bus, jalan disebelah bus yang saya tumpangi sangat ramai oleh kendaraan. Namun saat asik bermain dengan imajinasi saya, pandangan saya tertarik oleh sesosok wanita paruh baya menggunakan kain berwarna hitam untuk menutupi tubuh kotornya. Dari penampilannya saya tau wanita itu adalah orang gila. Namun bukan pikiran jijik atau takut padanya, melainkan perasaan iba dan kasihan yang timbul. Terbesit beribu pertanyaan muncul dikepala saya. Bagaimana dia bisa bertahan hidup dengan kondisi seperti itu? Dimana keluarganya? Dimana anaknya yang dulu pernah dia besarkan? dan yang paling ingin saya tau Beban apa yang membuatnya jadi seperti ini?
    Ingin rasanya ku hampiri beliau, namun aku takut bus yang kutumpangi ini meninggalkan ku (tar gue pulang gimana :O). Namus setelah saya perhatikan saat 2 orang peria melewatinya wanita itu memaki-makinya, sepertinya dia punya trauma dengan sosok seorang lelaki. Luka apa yang telah lelaki itu goreskan pada wanita itu hingga membuatnya hilang kesadaran.Miris juga liatnya sosok seorang lelaki mampu membuat trauma pada wanita hingga membuatnya gila.
   Tuhan lindungi saya dari perbuatan para lelaki yang ingin menyakiti saya, saya gak mau bernasib seperti wanita itu. Berikan jodoh yang terbaik buat saya.
   Buat para lelaki terutama pacar saya Ipes Suryaman jangan sakiti hati cewe, sekuat apapun cewe hatinya tetap lebih rapuh dari kalian.

   Sekian pengalaman saya, terimakasih buat kalian yang sudah menyempatkan untuk membacanya.
BIG HUG :*

Salam hangat


ARTIA IRIANTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar