Kamis, 13 Juni 2013

My First LOMO (Aquapix)

Bulan ini gua mulai menggilai suatu cabang hobby baru semacam photography namun menggunakan kamera unik nan ajaib LOMO, sebuah kamera analog berbasis film roll hhhee.

Kenapa LOMO?
Ini salah satu usaha gua move on dari KIMO (burung hantu gua yang baru aja mati :'( ), selain itu gua tertarik karena keunikan lomo, menurut artikel-artikel yang gua baca kamera itu bisa dibilang kamera gagal karena terdapat kebocoran cahaya, namun kekurangannya ini menjadi nilai plush buat si lomo, kebocoran cahaya tersebut menjadi keunikan tersendiri buat gambar hasil jepretannya.

Memotret dengan kamera lomo gak usah mikir tentang atura photography, 10 aturan menggunakan lomo atau lebih dikenal The ten golden rules sebagai berikut:
  1. Take your camera everywhere you go.

  2. Use it any time – day and night.

  3. Lomography is not an interference in your life, but part of it.

  4. Try the shot from the hip.

  5. Approach the objects of your Lomographic desire as close as possible.

  6. Don’t think. (William Firebrace)

  7. Be fast.

  8. You don’t have to know beforehand what you captured on film.

  9. Afterwards either.

  10.  Don’t worry about any rules.

      Artikan sendiri iya '-'v


    Nah jadi kita gak usah khawatir dengan aturan photography, dengan lomo kita bebas berekspresi, tanpa memikirkan bagaimana hasilnya, karna kamera lomo akan memberikan kejutan di setiap framenya 
    .
 Dan tepatnya kemarin tanggal 12 Juni 2013 gua berhasil dapetin lomo jenis Aquapix, selama 3 hari berturut turut hunting di CIWALK, BIP dan akhirnya takdir mempertemukan kami di Jl. Bahu Reksa tepatnya di Instax Shop deket kampus gua sendiri(jauh-jauh cari teryata di situ-situ juga --'). Aquapix adalah jenis lomo  termasuk toycam, apa lagi tuh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar